Harjamekar, Cikarang Utara – Di tengah meningkatnya perhatian terhadap isu lingkungan, warga Desa Harjamekar menunjukkan langkah nyata lewat pendirian Bank Sampah Mekarwangi, sebuah inisiatif kolektif yang menyatukan semangat pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Didirikan pada September 2024, Bank Sampah Mekarwangi bukan sekadar tempat menampung sampah. Ia menjadi simbol perubahan gaya hidup masyarakat yang kini mulai membiasakan memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Gerakan ini digagas oleh para ibu rumah tangga RW 014 dan RW 015 dengan dukungan penuh dari PT Jababeka Infrastruktur.
“Kami ingin masyarakat lebih peduli pada lingkungan, dan lewat bank sampah ini, sampah yang dulunya dianggap tidak berguna, kini bisa bernilai ekonomi,” ujar Koordinator Bank Sampah Mekarwangi, Ibu Siti Rohani.
Setiap bulan, warga membawa sampah yang telah dipilah ke titik kumpul. Sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam ditimbang dan dicatat sebagai saldo. Uang hasil penjualan disimpan dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan sosial warga, seperti santunan, kegiatan posyandu, atau pembelian sarana kebersihan—semuanya tanpa perlu dana iuran.
Program ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif dan rasa tanggung jawab bersama. Anak-anak hingga lansia ikut terlibat dalam edukasi pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi sampah rumah tangga.
PT Jababeka pun mengapresiasi langkah ini dengan menyediakan fasilitas awal seperti timbangan digital, alat pencacah plastik, serta pelatihan manajemen sampah dan keuangan. Mereka berharap inisiatif ini dapat direplikasi di desa-desa lain di Kabupaten Bekasi.
“Kami percaya perubahan besar dimulai dari komunitas kecil. Harjamekar memberi contoh bahwa solusi lingkungan bisa berjalan seiring dengan manfaat ekonomi,” ujar perwakilan CSR PT Jababeka.
Kini, Bank Sampah Mekarwangi menjadi inspirasi bagi desa-desa sekitar. Ia bukan hanya tempat menukar sampah dengan uang, melainkan wadah edukasi, kolaborasi, dan perubahan budaya menuju masa depan yang lebih hijau dan berdaya.
